Selasa, 11 Mei 2010

AKUNTANSI ZAKAT DAN WAKAF

Neraca Dan Laporan Arus Kas, Laporan Sumber Dan Penggunaan Dana

PENDAHULUAN

Hitungan akhir dan neraca keuangan dianggap sebagaihasil kerja seorang akuntan, yang diantara tujuan pokoknya adalah menyediakan informasi-informasi keakuntansian yang terpercaya, jujur, jelas kandungannya, terjadwal dan terinci, yang dapat membantu menerangkan hak-hak dan mengetahui hasil usaha, sentral keuangan, serta perhitungan kadar zakat mal. Hal ini adalah rasional dan subtantif, baik dalam konsep akuntansi Islam.

Setiap akhir tahun, seorang pedagang atau seorang akuntan harus menyiapkan beberapa hitungan akhir (akhir tahun) dan neraca-neraca keuangan untuk menjelaskan hasil kegiatan agar diketahui jumlah pertambahan pada barang milik serta penentuan kadar zakat mal dan lain-lain.[1]

A. Neraca dan Laporan Arus Kas

1. Neraca

Neraca (disebut juga laporan posisi keuangan) menunjukkan saldo akun-akun aktiva,utang, dan modal pada tanggal tertentu. Berdasar neraca ini, para pengguna laporan keuangan dapat mengetahui saldo/posisi keuangan setiap akun aktiva, utang, dan modal pada tanggal tertentu. Terdapat dua istilah neraca, yaitu neraca awal dan neraca akhir. Neraca awal menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada awal periode sebelum perusahaan memulai kegiatan bisnisnya di periode tertentu. Sedangkan neraca akhir menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode, setelah diperhitungkan laba/rugi selama satu periode.

v Pencantuman Akun di Neraca

Neraca terdiri dua sisi, yaitu sisi debet yang berisi akun-akun aktiva, dan sisi kredit yang berisi akun-akun utang dan Modal. Hal ini mencerminkan persamaan dasar akuntansi. Urutan penyajian akun-akun di neraca adalah sebagai berikut:

a. Aktiva; disusun berdasar tingkat kemudahan aktiva tersebut diubah menjadi alat pembayaran tunai (uang). Lazimnya aktiva dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.

b. Utang; disusun berdasar periode pelunasan utang. Utang yang dicantumkan di neraca dimulai dari utang lancar dilanjutkan utang jangka panjang.

c. Modal; disajikan di neraca setelah penyajian akun-akun utang. Akun Kontra dan Penyajiannya di Neraca

Agar dapat menyajikan informasi lebih baik, membuat akun kontra. Yang dimaksud dengan akun kontra adalah akun yang merupakan pengurang akun lain dimana penyajiannya persis di bawah akun yang dikurangi tersebut. Terdapat beberapa akun kontra, dua (2) diantaranya adalah:

a. Akumulasi penyusutan aktiva tetap; merupakan akun kontra untuk akun aktiva tetap. Saldo akun Aktiva tetap yang dikurangi dengan akun. Akumulasi penyusutan menggambarkan nilai buku aktiva tetap tersebut.

b. Cadangan piutang tak tertagih; merupakan akun kontra untuk piutang usaha. Saldo piutang usaha yang dikurangi dengan saldo akun. Cadangan kerugian piutang usaha menggambarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan dari piutang (net realizable value).

v Langkah-langkah Pembuatan Neraca

Sebelum membuat neraca, tuntaskan penulisan akun-akun riil di neraca lajur kolom “Neraca”. Setelah itu selesai maka buatlah neraca dengan langkah-langkah berikut ini:

1. Tulislah phrasa “Neraca”, nama perusahaan, dan tanggal neraca.

2. Tulislah saldo akun-akun yang tercantum di neraca lajur kolom “Neraca” ke neraca dengan ketentuan sbb:

a. Akun aktiva, dimulai dari Kas, dicatat di sisi debet

b. Akun utang, dimulai dari utang lancar, di sisi kredit

c. Akun modal, di bawah akun-akun utang, di sisi kredit. Saldo akun Modal adalah saldo setelah diperhitungkan laba/rugi, dan saldo akun Pribadi (perubahan akun Modal akhir periode diperoleh melalui proses jurnal penutup).

3. Jumlahkan saldo akun-akun yang ada di sisi debet dan kredit. Total saldo kedua sisi harus sama.

2. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menyajikan informasi tentang aliran masuk kas dan aliran keluar kas perusahaan selama satu periode. Laporan ini memberikan informasi tentang perubahan kas selama satu periode yang diklasifikasikan menjadi tiga jenis kegiatan utama perusahaan, yaitu:

a. Kegiatan operasional (operating activities),

b. Kegiatan investasi (investing activities), dan

c. Kegiatan pendanaan (financing activities).

Kegiatan operasional meliputi transaksi-transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran biaya dan pemerolehan pendapatan untuk menghasilkan laba dari kegiatau rutin perusahaan. Kegiatan investasi meliputi transaksi-transaksi yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan aktiva untuk investasi yang dilakukan perusahaan. Sedangkan

kegiatan pendanaan meliputi transaksi-transaksi pemerolehan dan penggunaan dana perusahaan.[2]

Laporan arus kas adalah salah satu dari laporan keuangan dasar. laporan ini berguna bagi manajer dalam mengevaluasi operasi masa lalu dan dalam merencanakan aktivitas investasi serta pendanaan di masa depan. Laporan ini juga berguna bagi para investor, kreditor, dan pihak-pihak lainnya dalam menilai potensi laba perusahaan. Selain itu, laporan ini juga menyediakan dasar untuk menilai kemampuan perusahaan membayar utangnya yang jatuh tempo. Laporan arus melaporkan arus kas melalui tiga jenis aktifitas yaitu:
1. Arus kas dari aktifitas operasi (cash flow from operating activities) adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih. Contoh transaksi semacam itu mencakup pembelian dan penjualan barang dagangan oleh pengecer atau peritel.
2. Arus kas dari aktifitas investasi (cash flow from investing activities) adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi investasi dalam aktiva rtidak lancar. contoh transaksi seperti itu meliputi penjualan dan pembelian aktifa tetap, seprti peralatan dan bangunan.
3. Arus kas dari aktifitas pendanaan (cash flow from financing activities) adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi ekuitas dn utang perusahaan. contoh transaksi seperti itu meliputi penerbitan dan atau penarikan sekuritas atau efek ekuitas dan utang.[3]

v Langkah-langkah Pembuatan Laporan Arus Kas

Berikut ini langkah-langkah pembuatan laporan arus kas:

1. Tulislah phrasa “Laporan Arus Kas”, nama perusahaan, dan periode laporan.

2. Dimulai klasifikasi pertama, yaitu aktivitas operasional. Tulislah peristiwa-peristiwa aliran masuk kas beserta nilai rupiahnya, dilanjutkan dengan peristiwa-peristiwa aliran keluar kas. Hitunglah selisihnya.

3. Berikutnya adalah arus kas dari kegiatan investasi. Tulislah peristiwa-peristiwa aliran masuk kas beserta nilai rupiahnya, dilanjutkan dengan peristiwa-peristiwa aliran keluar kas dari kegiatan investasi. Hitunglah selisihnya.

4. Terakhir adalah kegiatan pendanaan. Tulislah peristiwa-peristiwa aliran masuk kas beserta nilai rupiahnya, dilanjutkan dengan peristiwa-peristiwa aliran keluar kas dari kegiatan pendanaan. Hitunglah selisihnya

5. Jumlahkan semua selisih, dan jumlahnya harus sama dengan saldo di akun Kas yang tercantum di neraca akhir.

B. Laporan Sumber Dan Laporan Penggunaan Dana

Untuk menerapkan hokum dan pos-pos pembagian zakat yang telah dijelaskan dengan benar, pemimpin atau wakilnya harus menyiapkan neraca zakat yang berusi pemasukan zakat yang ditulis berdasarkan sumber-sumbernya, pengeluaran zakat berdasarkan pos-pos-posnya dan merealisasikan keseimbangan antara keduanya sebatas kemampuan.[4]

Sumber zakat merupakan harta yang menjadi obyek zakat. Sumberzakat dibagi menjadi dua bagian, yang pertama sumber zakat terdahulu dan yang kedua sumber zakat kontempoler.

Sumber zakat terdahulu yaitu, sumber zakat yang pernah ada pada zaman rasulullah, seperti zakat emas dan perak, zakat perdagangan, zakat pertanian, dan lain-lain. Sedangkan sumber zakat kontempoler adalah sumber zakat yang tidak ada pada zaman rasulullah, tapi para ulama memasukannya kedalam sumber zakat yang harus dikeluarkan zakatnya dengan jalan analogi pada sumber zakat yang pernah ada pada zaman rasulullah.[5]

C. Kesimpulan

Salah satu tujuan zakat yang paling utama adalah membersihkan hati, selain sebagai bentuk realisasi solidaritas antara manusia. Karena itulah, pengaruh positif zakat tidak terbatas pada beberapa individu saja melainkan mencangkup sekelompok masyarakat. Hal tersebut diatas dapat dilihat dari manhaj rabbani dalam cara distribusi zakat yang terkumpul, yang mana pembagian tersebut mewujudkan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta menumbuhkan kehormatan politik bagi umat islam. Hal ini akan terealisasikan apabila zakat dikumpulkan dan didistribusikan dengan benar berdasarkan syariat islam. Untuk itulah, laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengetahui sumber dan pengeluaran zakat tiap tahunnya.

Neraca Zakat Barang Dagangan Pada Perusahaan “Shuhaib Ar Rumi” Dalam Setahun Yang Berakhir Pada 30 Dzulhijjah 1414 H

KETERANGAN

HARGA

SATUAN

HARGA

SATUAN

HARGA KESELURUHAN

Barang Dagang ( Modal Yang Berputar)

  • Komoditi
  • Tagihan
  • Investasi
  • Uang

Dikurangi dengan:

Utang jangka pendek

  • Utang
  • Pinjaman
  • Uang/Rekening yang masih akan dibayarkan

Modal Usaha Bersih

ditambahkan

  • Laba bersih jika telah ditarik dari modal
  • Uang yang bisa digunakan

Basis/ Standar Zakat Barang Dagang

Dikurangi dengan

  • Biaya kebutuhan pokok
  • Utang-utang pribadi

Modal bersih yang dikenai zakat dagang kemudian dibandingkan dengan nisab. Jika sampai senisab dihitung zakatnya sebanyak 2,5%.

50.000

25.000

15.000

10.000

30.000

8.000

2.000

-

500.000

10.000

5.000

100.000

40.000

15.000

DAFTAR PUSTAKA

Syahatah, Husein, Pokok-Pokok Pikiran Akuntansi Islam, Jakarta : Akbar Media Eka Sarana, 2001

Syahatah, Husein, Akuntansi Zakat (Panduan Praktis Perhitungan Zakat Kontemporer), Jakarta: Pustaka Progressif, 2004

www.rumahzakat.org/pengenalan_zakat.com

www.google.com

www.wordpress.com



[1] DR. Husein Syahatah, Pokok-Pokok Pikiran Akuntansi Islam, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2001), hal. 179

[4] Dr. Husayn Syahatah, Akuntansi Zakat Panduan Praktis Perhitungan Zakat Kontemporer, (Jakarta: Pustaka Progressif, 2004), hal. 208

Tidak ada komentar:

Posting Komentar