Selasa, 11 Mei 2010

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN


Elastisitas Permintaan Dan Penawaran

A. Pengertian Elastisitas

Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep elastisitas. Pemahaman dari elastisitas harga dari permintaan dan penawaran membantu para ahli ekonomi untuk menjawab suatu pertanyaan, yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaan dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan harga” bila factor-faktor yang mempengaruhi kurva demand dan supply berubah? Dan beberapa besar pengaruhnya?

Untuk menjawab ini pakailah konsep elastisitas.

Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan drajat kepekaan atau respon dari jumlah barang yang diminta atau ditawarkan akibat perubahan factor yang mempengaruhinya. Dalam pembahasan ini akan diterangkan cara untuk menghitung elastisitas permintaan dan penewaran dan factor-faktor yang mempengaruhi masing-masing elastisitas tersebut.

B. Elastisitas Permintaan

Elasstisitas permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan factor yang mempengaruhi. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu: “Elastisitas Harga Permintaan, Elastisitas Silang, Dan Elastisitas Pendapatan”.

v Elastisitas Harga Permintaan

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.[1]

Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.

  • Rumus perhitungan

Koefesien elastisitas permintaan adalah suatu angka penunjuk yang menggambarkan sampai seberapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga. Koefesien elastisitas permintaan dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini:

Ed = Persentasi Perubahan Jumlah Barang Yang Diminta

Presentasi perubahan harga

Misalnya harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang diminta berubah dari Q menjadi Q1. dengan permisalan ini rumus diatas dapat dinyatakan sebagai berikut:

Q1 – Q

Ed = Q

1 – P

P

Dengan rumus yang telah diterangkan diatas sekarang dapatlah dihitung besarnya koefesien elastisitas permintaan atau dengan singkat elastisitas permintaan, apabila diketahui besarnya perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta. Untuk tujuan ini perhatikanlah dua contoh berikut, yaitu: (i) kasus harga meningkat dan (ii) kasus harga menurun.

o Kasus Harga Menurun

Misalkan kita ingin mengetahui besarnya koefesien elastisitas dari permintaan keatas beras. Didapati bahwa pada waktu harga beras adalah Rp. 4000 sekilogram, jumlah beras yang dibeli konsumen adalah 10.000 kg; dan pada waktu harga Rp. 3000 sekilogram, jumlah berah yang ingin dibeli adalah 15.000 kg. Dengan menggunakan rumus yang telah diterangkan dan dengan menggantikan nilai-nilai diatas dalam rumus tersebut, dapatlah elastisitas permintaan beras dihitung. Nilai koefesien elastisitas yang diperoleh adalah:

15.000 – 10.000

Ed = 10.000

3000 – 4000

4000

5000 1/2

= 10000 = - 1/4

- 1000

4000

= -2

Ternyata nilai yang diperoleh adalah negative. Ini merupakan keadaan yang selalu akan terjadi. Nilai yang negative disebabkan karena harga dan jumlah barang yang diminta mengalami perubahan kearah yang berbalikan. Penurunan harga menaikan permintaan, manakala kenaikan harga menaikan permintaan.

o Kasus Harga Meningkat

Didalam perhitungan diatas dimisalkan bahwa harga mengalami penurunan dari Rp. 4000 menjadi Rp. 3000, oleh sebab itu permintaan telah bertambah dari 10000 kg menjadi 15000 kg. Bagaimanakah kalau perubahan tersebut dipandang dari sudut sebaliknya? Yaitu dimisalkan harga naik dari Rp. 3000 menjadi Rp. 4000, oleh karenanya permintaan berkurang dari 15000 kg menjadi 10000 kg? kalau perubahan harga dan permintaan dipandang secara ini, elastisitas permintaan ke atas beras adalah:

10000 – 15000

15000

Ed =

4000 – 3000

3000

-5000

15000 -1/3

= =

1000 1/3

3000

= -1

  • Cara Menghitung Koefesien Elastisitas yang Di Sempurnakan

Cara yang digunakan untuk memperbaiki kelemahan diatas adalah dengan menggunakan nilai titik tengah (nilai diatas sebelum perubahan dan sesudah perubahan) dari pada harga dan jumlah yang diminta didalam menghitung persentasi perubahan harga dan persentasi perubahan jumlah yang diminta. Kalau dimisalkan harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang diminta berubah dari Q menjadi Q­1; berdasarkan kepada prinsip perhitungan yang baru, rumus yang disempurnakan untuk mencari koefesien elastisitas berubah menjadi seperti berikut[2]:

Q – Q1

(Q + Q1)/2

Ed =

P – P1

(P – P1)/2

  • Tingkat Elastisitas Permintaan

Nilai koefesien elastisitas berkisar diantara nol dan tak terhingga. Dalam menentukan tingkatan elastisitas harga permintaan ada lima tingkatan, yaitu:

1) Apabila perubahan harga mengakibatkan perubahan yang lebih besar dari jumlah barang yang diminta disebut dengan elastisitas yang elastis (elastic), dimana besar koefesiennya adalah besar dari satu. Bentuk kurva permintaannya lebih landai.

2) Apabila persentase perubahan harga sama besarnya dengan persentase perubahan jumlah barang yang diminta, disebut dengan elastisitas yang unity (unitari), dimana besar koefesiennya sama dengtan satu, bentuk kurva permintaannya membentuk sudut 45 derajat dari titik asal.

3) Apabila persentase perubahan harga mengakibatkan perubahan kenaikan jumlah barang yang diminta yang lebih kecil, disebut dengan elastisitas yang inelastic dimana besar koefesiennya lebih kecil dari satu. Bentuk kurva permintaannya lebih curam.

Pembagian kedalam tiga katagori tersebut disebabkan karena perbedaan (Total Renenue) sebagai akibat perubahan harga masing-masing katagori.

4) Permintaan yang elastis sempurna (perfectly elastic), ini merupakan tingkat yang paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana resp[on yang paling besar dari jumlah barang yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar elastisitasnya tidak berhingga pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga yang jumlah jumlah permintaan dapat lebih banyak.

5) Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat paling rendah dari elastisitas dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertical dengan sempurna dengan sumbu tegak, besar koefesien elastis nya adalah nol, artinya bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaaan nya.

  • Factor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan

Ada beberapa factor yang menentukan elastis harga permintaan, yaitu:

  1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti dipasar
  2. Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut
  3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
  4. Priode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau priode waktu penggunaan barang tersebut
  5. Kemampuan relative anggaran untuk mengimpor barang

Ø Elastisitas akan besar bilamana:

  1. Terdapat banyak barang subtitusi yang baik
  2. Harga relative tinggi
  3. Ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain

Ø Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana:

  1. Benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
  2. Barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah
  3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang subtitusi yang baik dan benda tersebut sangat dibutuhkan.[3]

v Elastisitas Silang

Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas silang.

Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, maka sifat penghubung diantara keduanya digambarkan oleh elastisitas silang. Besarnya elastisitas silang (Es) dapat dihitung berdasarkan pada rumus berikut[4]:

Es = Persentasi perubahan jumlah barang X yang diminta

Persentasi perubahan harga barang Y

Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X di bagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y.

Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain, maka tanda elastisitas silangnya adalah negative, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.

Apabila barang lain tersebut bersifat subtitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapid an sebaliknya.[5]

Bentuk umum dari elastisitas silang:

Es = Qx x Ps > 0 Subtitusi

Ps Qx

Es = Qy x Pk > 0 Komplimenter

PK Qy

v Elastisitas Pendapatan

Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian dinamakan elastisitas penerimaan pendapatan atau secara ringkas elastisitas pendapatan. Besarnya elastisitas pendapatan (EY) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut[6]:

EY = Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta

Persentasi perubahan pendapatan

Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta disebut barang normal atau superior.

Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalh negative dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.[7]

C. Elastisitas Penawaran

Dengan menerangkan mengenai hokum penawaran pada bab yang lalu telah diterangkan bahwa perubahan harga akan mengubah jumlah penawaran. Oleh sebab itu konsep elastisitas juga dapat digunakan untuk menerangkan perubahan penawaran. Elastisitas permintaan mengukur responsive permintaan ynag ditimbulkan oleh perubahan harga. Sedangkan penawaran mengukur responsive penawaran sebagai akibat perubahan harga.

Koefesien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan rmus berikut:

Ed = Persentasi perubahan jumlah barang yang ditawarkan

Persentasi perubahan harga


Untuk tujuan penghitungan rumus diatas perlu diubah menjadi:

QB - QA

QA

ES =

PB - PA

PA

Dimana Es adalah koefesien elastisitas penawaran, QB jumlah baru barang yang ditawarkan, QA jumlah penawaran yang asal, PB tingkat harga yang baru, dan PA tingkat harga yang asal.

v Tingkat Elastisitas Kurva Penawaran

Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan elastisitas permintaan, yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas: elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak elastis dan tidak elastis sempurna.

Elastis sempurna terwujud apabila para penjul bersedia menjual semua barangnya pada satu harga tertentu. Bentuk kurva penawarannya sejajar dengan sumbu datar. Tidak elastis sempurna bentuk kurva penawarannya sejajar sumbu tegak, terwujud apabila penjual sama sekali tidak dapat menambah penawarannya walaupun harga bertambah timggi.

Kurva penawaran yang tidak elastis, elastisitas uniter dan elastis. Pada elastisitas uniter apabila kurva tersebut bermula dari titik 0. kurva penawaran yang tidak elastis apabila perubahan harga menimbulkan perubahan yang relative kecil terhadap penawaran. Dan kurva penawaran elastis apabila perubahan harga menyebabkan perubahan yang relative besar terhadap penawaran.

v Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran

Ada dua factor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana penawaran tersebut dianalisis[8].

Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:

  1. Tiga immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada dipasar, kurva penawarannya in elastis sempurna.
  2. The short run, adalah suatu priode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau masuk pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat dikembangkan sebatas kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran unity.
  3. The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis.[9]

D. Kesimpulan

Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.

DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono, Teori Pengantar Mikro Ekonomi, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2005

Lukman, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Jakarta UIN Jakarta Press, 2007



[1] Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), hal. 36

[2] Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2005), hal. 106-108

[3] Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonom, hal. 40

[4] Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, hal. 116

[5] Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi,hal. 41

[6]Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, hal. 116

[7]Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi,hal. 42

[8] Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, hal. 117-119

[9] Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi,hal. 44

10 komentar: